Sederhananya saat aku mengenangmu
Aku merasa seperti tiada daya
Aku meratapi kebodohanku karna tela membiarkanmu pergi
Dan aku hanya bisa diam tak melakukan apapun
Bahkan untuk mengatakan selamat jalan
Aku pun tak mampu
Seperti itulah diriku
Begitu bodoh dan bahkan sangat bodoh
Aku melepaskannya begitu saja
Tanpa mencoba menahannya karna ketidak tegasanku
Dan sekarang, sampai detik ini
Ratapan penyesalan ini setiap saat menghampiri
Seraya berfikir untuk mengajakku bagaimana mendapatkanya
lagi
Oh tuhan…
Aku lelah
Aku lemah
Aku gagal
Aku telah kalah
Dan saat ini aku telah putus asa
Aku mengharap keajaibanmu tuhan
Aku medambakan dia
Aku merindukan lambaian jilbab yang membungkus mahkotanya
Aku merindukan teguran merdu dari bibir indahnya
Aku merindukan belaian dari tangan halusnya
Aku merindukan perhatian darinya
Perhatian yang begitu tulus kurasa
Yang mampu membuatku merasa luar biasa
Ijabah harapanku, permudah usahaku
Semoga dia tahu… aku membutuhkan sapu tangan