Aku masih mampu menulis tentang rasa ini, rasa lelah yang sungguh melelahkan, rasa jenuh yang serasa di ubun-ubun, tentang sakit yang menyiksa raga dan bathin. tapi ini bukanlah sbuah curhat tentang keputusasaan, juga bukan cerita tentang hamba yang kufur nikmat atas karunia tuhan-Nya. ini hanya semacam pelampiasan dari kepenatan yang ku rasakan.
Hari-hari ini aku merasa semakin tersudutkan, aku seperti di hakimi waktu. seolah waktu menghukumku atas kesalahan dan khilaf masa lalu yang ku lakukan. tapi ini serasa tak adil, karna khilaf kemarin bukan smua karna ku, tapi karna dia, mereka, orang-orang itu yang memancingku dan sekarang aku yang menanggung smua ini...
lantas adil kah smua ini ???
Sekuat apapaun aku menyadarkan diri ini, berusaha mendamaikan hati tapi tetap saja hati ini menolak dan berontak. karna ini tentang hal yang sangat besar, tentang sbuah hidup dan masa depan yang akan ku jalani sepanjang hayatku. lalu dengan apa dan bagaimana aku menghadapi smua ini ?
Dalam diamku, aku mengingat wajah teduh, si pemilik suara yang begitu sahdu, yang sering menasihatiku tentang hidup, yang banyak memberiku inspirasi, motivasi, kekuatan dan keinginan. dan saat seperti ini, aku membutuhkan dia, dekat dan bertukar pikiran. tapi sekali lagi, aku bingung karena dia entah dimana.
Aku sadar semua ini ujian, smua ini adalah rintangan menuju tangga yang lebih tinggi, ajang seleksi sebagai hamba-Nya yang meginginkan derajat lebih. berharap aku bisa, bisa melewati smua ujian ini,,,,
Dan jika ini adalah sbuah akhir, aku berharap ini adalah akhir yang indah.
Hari-hari ini aku merasa semakin tersudutkan, aku seperti di hakimi waktu. seolah waktu menghukumku atas kesalahan dan khilaf masa lalu yang ku lakukan. tapi ini serasa tak adil, karna khilaf kemarin bukan smua karna ku, tapi karna dia, mereka, orang-orang itu yang memancingku dan sekarang aku yang menanggung smua ini...
lantas adil kah smua ini ???
Sekuat apapaun aku menyadarkan diri ini, berusaha mendamaikan hati tapi tetap saja hati ini menolak dan berontak. karna ini tentang hal yang sangat besar, tentang sbuah hidup dan masa depan yang akan ku jalani sepanjang hayatku. lalu dengan apa dan bagaimana aku menghadapi smua ini ?
Dalam diamku, aku mengingat wajah teduh, si pemilik suara yang begitu sahdu, yang sering menasihatiku tentang hidup, yang banyak memberiku inspirasi, motivasi, kekuatan dan keinginan. dan saat seperti ini, aku membutuhkan dia, dekat dan bertukar pikiran. tapi sekali lagi, aku bingung karena dia entah dimana.
Aku sadar semua ini ujian, smua ini adalah rintangan menuju tangga yang lebih tinggi, ajang seleksi sebagai hamba-Nya yang meginginkan derajat lebih. berharap aku bisa, bisa melewati smua ujian ini,,,,
Dan jika ini adalah sbuah akhir, aku berharap ini adalah akhir yang indah.
0 Response to "KETIKA INI SEBUAH AKHIR"
Posting Komentar